H&B News, Asap diesel telah lama diketahui buruk bagi kesehatan tubuh terutama paru-paru. Namun ternyata, asap diesel tak cuma berbahaya pada paru-paru tapi juga berbahaya bagi jantung karena mengganggu sistem peredaran darah.
Ilmuwan di Skotlandia baru-baru ini menemukan bahwa partikel kecil yang diproduksi dari pembakaran diesel berbahaya bagi pembuluh darah dan dapat meningkatkan kemungkinan pembentukan bekuan darah di arteri. Akibatnya dapat mengarah ke serangan jantung atau stroke.
Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari Edinburgh University dan didanai oleh British Heart Foundation. Makalahnya dipublikasikan dalam European Heart Journal seperti dilansir DailyMail dan NHS, Senin (8/8/2011)
Para peneliti merekrut 16 pria sehat berusia 18-32 untuk penelitian tersebut. Pada empat kesempatan berbeda yang terpisah dua minggu, para relawan menghadiri pusat penelitian. Secara acak, partisipan akan dipapar selama 2 jam dalam ruangan yang berisi:
- Udara murni yang disaring
- Asap pembakaran diesel encer (90% asap pembakaran dari mesin dan sisanya diencerkan dengan udara)
- Asap pembakaran diesel yang disaring (metode yang sama seperti di atas tetapi asap pembakaran melewati filter Teflon untuk menghilangkan partikel pembakaran)
- Karbon murni nonpartikel(dihasilkan dari elektroda grafit dan hasilnya dicampur dengan udara yang disaring, yaitu udara yang tidak diproduksi dari pembakaran mesin)
Selama di dalam ruangan, partisipan melakukan latihan fisik dengan sepeda dengan interval waktu istirahat 15 menit. Enam sampai delapan jam setelah paparan itu, penilaian terhadap pembuluh darah dilakukan sambil peserta berbaring di tempat tidur di sebuah ruangan yang tenang. Detak jantung peserta dan tekanan darah kemudian diuji.
Para peneliti menemukan bahwa, dibandingkan dengan asap pembakaran yang disaring, paparan udara pada asap pembakaran encer mengurangi tingkat vasodilatasi. Vasodilatasi adalah pelebaran pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah dalam tubuh kepada jaringan yang paling membutuhkan. Hal ini dilakukan ketika kebutuhan oksigen dalam jaringan meningkat. Para peneliti menyimpulkan bahwa asap pembakaran diesel lah yang tampaknya bertanggung jawab atas efek yang merugikan terhadap pembuluh darah tersebut.
"Banyak orang cenderung berpikir bahwa efek polusi udara ini terhadap kerusakan paru-paru, namun ada bukti kuat bahwa dampaknya juga buruk pada jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini menunjukkan bahwa gas dan partikel hasil pembakaran diesel dapat mempengaruhi tekanan darah. Partikel-partikel ini menghasilkan molekul yang sangat reaktif yang disebut radikal bebas yang dapat melukai pembuluh darah kita dan menyebabkan penyakit pembuluh darah," kata Dr Mark Miller dari Centre for Cardiovascular Science.
Sementara Profesor Jeremy Pearson, direktur asosiasi medis British Heart Foundation, mengatakan pihaknya telah mengetahui sejak lama bahwa polusi udara merupakan masalah utama kesehatan.
"Temuan ini menunjukkan bahwa kehidupan bisa diselamatkan dengan memotong nanopartikel berbahaya ini keluar dari knalpot. Mungkin dengan menghilangkannya dari bahan bakar atau membuat produsen menambahkan gadget ke kendaraan yang dapat menjebak partikel," kata Profesor Pearson.
0 komentar:
Posting Komentar