HANI DAN BUNGA BLOG

Selamat Datang di HANI dan BUNGA Blog, Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pengunjung Blog ini.

KUMPULAN ARTIKEL TENTANG KESEHATAN

Berbagai artikel yang berhubungan dengan dunia kesehatan, kami sampaikan pada bagian ini, semoga dapat bermanfaat bagi para Pembaca.

ARTIKEL SEPUTAR OBAT dan PENGOBATAN

Berisikan Artikel tentang informasi dan anjuran serta peringatan mengenai penggunaan Obat serta Pengobatan

KUMPULAN ARTIKEL TENTANG PENYAKIT

Berbagai macam Artikel seputar penyakit dan penanganannya dapat Pembaca lihat disini, kami mengharapkan Pembaca dapat mengambil manfaat dari Artikel ini.

ARTIKEL UMUM

Kumpulan beberapa Artikel yang bersifat Umum, Semoga Bermanfaat

FORUM DISKUSI

Mari berbagi informasi yang bermanfaat bagi kita semua

Search

iklan

Dari Lingkungan Hidupnya Anak-anak Belajar (Dorothy Law Nolte)

iklanJika anak dibesarkan dengan celaan
Ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan
Ia belajar menentang

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan
Ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi
Ia belajar jadi penyabar

Jika anak dibesarkan dengan dorongan
Ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian
Ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan
Ia akan terbiasa berpendirian

Download Buku Pelajaran

Berikut ini kami sajikan beberapa Buku-buku Pelajaran yang mungkin dipergunakan oleh Putra dan Putri Bapak/Ibu di sekolah.

Untuk download Buku Pelajaran tersebut, silahkan klik gambar dibawah ini, semoga dapat bermanfaat dan meningkatkan prestasi belajar bagi Putra dan Putri Bapak/Ibu sekalian.

(Laporkan kepada kami, apabila Link Rusak)

KLIK GAMBAR DIBAWAH INI




Kenali dan Perhatikan Kandungan Obat Batuk Keluarga Anda

(HB) Tersedia berbagai jenis obat batuk yang dijual bebas di pasaran. Sebelum membeli obat batuk ataupun influenza, pastikan Anda tahu peruntukannya. Yang pasti, bedakan dulu batuknya, tergolong batuk produktif yang menghasilkan lendir (mukus) atau batuk kering. Dengan begitu, Anda bisa memilih obat batuk dengan tepat.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan sebelum memilih obat batuk ini:

1. Ekspektoran

Membantu mengencerkan lendir, sehingga lebih mudah mengeluarkannya. Obat batuk ekspektoran hanya digunakan bagi penderita batuk produktif dan kesulitan mengeluarkan lendir tersebut. Hanya saja, jangan bergantung sepenuhnya pada obat batuk ini. Anda juga harus minum banyak air guna mengencerkan dahak.

2. Mukolitik

Obat batuk ini berfungsi mengubah struktur lendir atau mukus. Dengan begitu, viskositas (kekentalan) akan berkurang dan mudah dikeluarkan oleh silia melalui kerja ekspektoran.

3. Antitusif/Supresan

Membantu mengontrol atau menekan refleks batuk di tenggorokan dan paru. Caranya, dengan meningkatkan ambang rangsang batuk di pusat batuk pada otak. Obat batuk jenis ini biasanya digunakan untuk batuk kering.

Obat batuk antitusif/supresan hendaknya digunakan dengan bijak. Jangan menggunakan untuk batuk produktif. Bagaimanapun, batuk berguna karena membantu mengeluarkan lendir dari paru dan mencegah infeksi bakteri.

Pada obat batuk supresan biasanya digunakan dekstrometorfan untuk mengobati batuk nonproduktif karena dekstrometorfan bekerja pada pusat batuk.

4. Dekongestan

Obat batuk dengan tambahan dekongestan biasanya berfungsi melegakan saluran napas dan membersihkan saluran hidung dari lendir.

5. Anthitasmin

Berfungsi meringankan gejala gatal atau alergi dan hidung berair. Obat batuk atau flu dengan antihistamin juga mengurangi produksi lendir atau mukus.


Sebelum Minum Obat Batuk

Sebenarnya batuk bisa sembuh sendiri, terutama bila pertahanan tubuh dapat mengeliminasi benda asing pada saluran napas tanpa obat. Namun, bila sistem pertahanan tubuh tidak sanggup mengeliminasi benda asing itu, diperlukan tambahan obat.

Sebelum mengonsumsi obat batuk, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui :

  1. Jangan mengonsumsi sisa antibiotik atau obat batuk yang diresepkan bagi orang lain, meskipun itu saudara kandung Anda sendiri. Demikian juga aturan untuk anak Anda. Konsumsi obat itu bersifat indiviual.
  2. Baca label pada kemasan dan mengikuti seluruh petunjuk yang ada. 
  3. Jangan memberikan dosis obat batuk lebih dari yang direkomendasikan.
  4. Jangan mengonsumsi obat batuk atau obat influenza bila Anda memiliki reaksi alergi terhadap obat tersebut di masa lalu.
  5. Jika sebelumnya Anda telah disarankan untuk menghindari obat-obatan bebas, konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsinya.
  6. Jika Anda sedang hamil, jangan mengonsumsi obat-obatan selain asetaminofen kecuali dokter memang mengatakan tidak apa-apa.
  7. Bila batuk terus berlangsung lebih dari dua minggu atau ada gejala pernapasan lain, segera hubungi dokter.
  8. Perhatikan gejala lain yang muncul meski Anda sudah melakukan pengobatan di rumah, terutama bila simtom bertambah parah. Simtom ini seperti sesak dada dengan batuk, kesulitan bernapas, dan batuk semakin parah atau malah timbul demam. Waspadai bila batuk Anda berdarah.
  9. Penting dipahami untuk menggunakan obat batuk secara tepat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.


Salah Gunakan Obat Batuk Bisa Fatal

Mengonsumsi minuman keras murah yang merupakan hasil oplosan alkohol dengan obat-obatan atau zat kimia kini jamak dilakukan remaja berkantong cekak. Dengan modal sedikit, mereka berharap bisa 'teler' dan sejenak meninggalkan masalahnya. Sayangnya, nyawa menjadi taruhannya.

Salah satu jenis obat yang sering disalahgunakan adalah Dextromethorphan (DMP) salah satu bahan aktif dalam obat anti batuk. Di pasaran, obat ini tersedia dalam bentuk sirup dan pil yang dikenal dengan nama pil dekstro.

Di Amerika, pil dekstro ini kerap disalahgunakan oleh para ABG di sana. Di tanah air, beberapa remaja juga tewas setelah menenggak minuman keras (miras) yang dicampur pil dekstro.

Menurut dr.Ari Fahrial Syam, Sp.PD ahli penyakit dalam dari FKUI RSCM , pil dekstro bekerja sebagai obat anti batuk yang bekerja sentral pada pusat batuk di otak dengan menaikkan rangsang batuk di otak. Dosis yang dianjurkan tidak lebih dari 15-30 mg. Dalam dosis tinggi, lebih dari 100 mg akan timbul efek samping.

"Pada dosis diatas 200 mg akan timbul euphoria dan halusinasi. Pada kondisi orang yang mengkonsumsi DMP akan merasakan happy dan lupa akan masalah yang sedang dialaminya," kata dr.Ari, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM ini.

Ia menambahkan, efek samping yang lebih berat akan muncul jika pil dekstro dikombinasi dengan obat-obat stimulan yang mengandung kafein, terutama dalam bentuk minuman yang dijual bebas sebagai minuman suplemen atau minuman energi serta alkohol.

"Efek lain yang sering muncul adalah melayang, pandangan kabur, mabuk, jantung berdebar-debar, sesak napas dan muntah. Pasien bisa tidak sadar, kejang, bahkan meninggal," paparnya.

  
Di Balik Bebasnya Obat Batuk dan Pilek

"Anak batuk pilek? Ah gampang aja, tinggal beli obatnya di apotek, berikan kepada anak, biarkan ia tidur, dan besoknya batuk pilek pun berkurang, mungkin begitu kata-kata masyarakat kita saat ini.

Memang, banyak orangtua beranggapan obat bebas di pasaran boleh dipakai dengan bebas pula. Padahal tidak demikian kenyataannya. Meskipun banyak obat pereda batuk dan pilek digolongkan sebagai obat bebas, tetap saja pemakaian sembarangan dapat menimbulkan bahaya.

Bahkan, FDA (Food and Drugs Administration) Amerika Serikat yang sering menjadi acuan dunia, melarang orangtua memberikan obat batuk pilek yang dijual bebas kepada anak di bawah dua tahun. Ini meliputi seluruh obat-obatan berkomposisi dekongestan (pelega saluran napas), ekspektoran (pengencer dahak), antihistamin (mengurangi hidung meler dan bersin), dan antitusif (pereda batuk tanpa dahak). Apa saja risikonya? Antara lain memicu epilepsi, membuat jantung berdebar, dan mengurangi kesadaran.

Untuk anak berusia di atas dua tahun pun, orangtua harus tetap berhati-hati memilih obat batuk pilek yang beredar di pasaran. Tidak semua komposisi obat tersebut aman buat anak terutama, kata Adi, golongan obat dekongestan seperti pseudoefedrin, etilefedrin, atau fenilefrin. "Jika diberikan dengan dosis rendah mungkin efeknya tidak terlalu berbahaya. Namun jika dosisnya di atas yang dianjurkan, maka dapat berakibat fatal. Ada beberapa kasus fatal yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu, seperti dilaporkan Prof. Iwan Darmansjah, Sp.FK."

Memang, diakui Adi, beberapa obat itu ada yang berefek cespleng. "Ini juga berlaku buat obat batuk berdahak, karena lendir di tenggorokan harus dikeluarkan, bukannya malah ditahan/ditekan.

"Setelah obat diminum, hidung anak terasa kering alias tidak meler lagi. Orangtua langsung senang karena menganggap pilek anak telah sembuh. Padahal, ada bahaya yang mengancam di balik itu. Lendir bukannya hilang tetapi tertekan dan menggumpal di saluran pernapasan."

Bahayanya, lendir itu dapat menjadi media pertumbuhan kuman yang kemudian masuk ke paru-paru dan menyebabkan radang paru. Sedangkan jika naik ke kuping bisa menyebabkan congekan. Jadi, semua lendir yang merupakan reaksi pertahanan tubuh terhadap penyakit seharusnya dikeluarkan dengan cara-cara lain yang lebih tepat, bukan ditahan atau ditekan. Beberapa obat pilek juga dapat menggumpalkan lendir di tenggorokan. Kejadian ini dapat memperparah asma anak. Oleh karenanya mintalah saran pada dokter, terutama jika usia anak kurang dari 2 tahun.


Lain Batuk, Lain Pula Obatnya

Adi mengingatkan, pilek atau flu merupakan penyakit yang disebabkan virus. Semua penyakit infeksi virus pada 3 hari pertama akan bergejala yang disebut ILI (influenza like illness). Ditandai dengan hidung meler, tersumbat, bersin-bersin, dan demam. Nah, penyakit pilek dan flu umumnya akan sembuh sendiri setelah lima hari, tentu jika dibarengi dengan istirahat yang cukup dan asupan nutrisi yang cukup. Jadi, tanpa diobati pun, penyakit flu atau pilek akan sembuh sendiri.

Jika batuk dan pilek tak kunjung reda, gejala ini harus diatasi sesuai penyebabnya yang lain. Batuk yang disertai demam, biasanya mengharuskan dokter memberikan obat antibiotika. "Kondisi lingkungan tanah air yang cukup buruk dari segi endemiknya kuman, juga tingginya polutan udara, membuat bibit penyakit tumbuh subur, sehingga rawan mendompleng pada batuk pilek anak. Tandanya bakteri sudah mendompleng adalah timbulnya demam tinggi selama beberapa hari."


Sedangkan batuk dan pilek yang disebabkan alergi tidak akan mempan diobati dengan obat apa pun jika pencetus alerginya tidak dihindari. Jelas, kan, mengobati batuk dan pilek tidak bisa sembarangan. Belum lagi, ada anak yang alergi terhadap golongan obat tertentu.


Kesimpulannya, orangtua jangan mengambil risiko, apalagi jika usia anak masih di bawah dua tahun. Lakukan konsultasi dengan dokter jika batuk pilek disertai demam tinggi di atas 39,4° C meskipun baru satu hari, atau 37,8° C hingga hari kedua. Batuk pilek dengan gejala sering buang air kecil dan sakit telinga pun harus segera diperiksakan ke dokter terdekat. (Sumber : KOMPAS)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Alamat SAMSAT

iklan

Info Belanja

online gif animator online gif animatorhow to make gif animation maker

Comment

Recommended Reading

iklan iklan iklan iklan iklan

SURAT AL QUR'AN

Al Mulk
Yassin
Al Waqiah
Download
Download
Download
iklan