Bila anak mengalami kesulitan atau memiliki nafsu makan yang besar biasanya yang paling sering disalahkan adalah ibunya. Padahal berdasarkan studi baru, selera atau pola makan anak lebih banyak dipengaruhi oleh ayah, bukan ibu.
"Pria yang suka makan makanan junk food akan lebih cenderung memiliki anak-anak yang juga memiliki kebiasaan serupa," jelas Alex McIntosh, sosiolog Texas AgriLife Research yang memimpin penelitian, seperti dilansir Indiavision, Senin (13/6/2011).
Menurut laporan Journal of Nutrition Education and Behaviour, pilihan makanan seorang pria akan berpengaruh kelak pada pilihan makanan anak-anaknya. Faktor ayah bahkan lebih kuat mempengaruhi anak ketimbang faktor dari ibu.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ayah lebih cenderung berpengaruh terhadap kegemukan pada anak ketimbang ibu. Studi ini menunjukkan bahwa ayah lebih toleran atau permisif membiarkan anak-anaknya pergi ke restoran cepat saji yang akhirnya membuat anak mengalami obesitas atau kegemukan.
Penelitian ini dilakukan selama 15 bulan dan mempelajari bagaimana pilihan makanan orangtua terhadap anaknya.
"Yang menarik khususnya adalah pilihan restoran orangtua berpengaruh pada tingkat obesitas anak," jelas McIntosh.
McIntosh mengatakan hasil penelitian ini akan memberi pesan untuk ayah bahwa mereka memiliki tanggung jawab seperti ibu untuk membesarkan anak-anak yang sehat. Selain itu, ayah perlu tahu lebih banyak tentang kandungan gizi dari makanan cepat saji.
Berbeda dengan ibu yang lebih memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang akan diberikan pada anak-anaknya, seorang ayah cenderung lebih membiarkan anaknya memilih makanan apa saja yang ia suka, terlebih bila makanan tersebut juga merupakan kesukaan ayahnya, termasuk makanan cepat saji atau junk food.
"Tapi saya rasa itu cukup jelas bahwa ayah memiliki pengaruh yang besar atas apa yang anak-anaknya makan," tutup McIntosh.
(Sumber : detikhealth)
0 komentar:
Posting Komentar