Gangguan jantung dan pembuluh darah yang dianggap sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia seringkali bermula dari hipertensi atau tekanan darah tinggi. Untuk itu, hipertensi perlu dihindari.
Statistik menunjukkan 3 dari 10 orang Indonesia menderita hipertensi. Hipertensi termasuk dalam penyakit yang membunuh diam-diam (the silent disease) karena penderita umumnya tidak menyadari dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.
Tekanan darah tinggi merupakan keadaan di mana tekanan darah seseorang di atas batas normal, yaitu di atas 120 mmHg untuk sistolik (tekanan darah saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi), dan 80 mmHg diastolik (tekanan darah saat jantung mengembang atau relaksasi).
Peningkatan tekanan darah berkepanjangan akan merusak pembuluh darah di sebagian besar tubuh. Pada beberapa organ seperti jantung, ginjal, otak, dan mata akan rusak. Kerusakan sejumlah organ itu dapat menyebabkan masalah kardiovaskular (serangkaian gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh darah), termasuk serangan jantung dan stroke.
Makin tua seseorang, risiko untuk terkena hipertensi juga semakin tinggi karena pembuluh darahnya semakin kaku sehingga tekanan sistoliknya menjadi tinggi. Akan tetapi hipertensi juga banyak diderita orang muda. Biasanya faktor risiko utamanya adalah pola makan.
Asupan garam yang terlalu banyak akan meningkatkan risiko hipertensi. Sebenarnya bukan rasa asinnya yang harus dihindari tapi kandungan sodiumnya. Asupan sodium yang dianjurkan adalah kurang dari 6 gram atau setara dengan satu sendok teh setiap hari.
Menurut Fendy Susanto dari Nutrifood Research Center, sodium bukan cuma terdapat dalam garam sebagai bumbu masakan tapi juga ditemukan pada makanan siap saji, makanan olahan seperti sosis, mi instan, saus tomat dan kecap manis. "Sodium juga bisa kita temukan dalam makanan yang manis seperti donat atau kecap," katanya.
Untuk menimbulkan rasa gurih dalam masakan, kita bisa menyiasati penggunaan garam dengan rempah-rempah atau memilih produk makanan yang rendah sodium. (Sumber : kompas)
Mengapa Kelebihan Garam Bisa Bikin Hipertensi?
Banyak orang tahu bahwa makan makanan yang asin alias mengandung banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah naik dan memicu hipertensi. Tapi tahukah Anda mengapa kelebihan garam bisa memicu hipertensi?
Natrium dalam garam (NaCl) sebenarnya bermanfaat untuk menjaga regulasi volume dan tekanan darah, menjaga kontraksi otot serta transmisi sel saraf, serta membantu keseimbangan air, asam dan basa dalam tubuh.
Namun berdasarkan Panduan Umum Gizi Seimbang 2003, konsumsi garam tidak boleh lebih dari 6 gram (1 sendok teh) dalam 1 hari atau sama dengan 2300 mg natrium.
"Garam sangat erat dengan hipertensi. Setengah sendok teh garam saja bisa menaikkan tekanan sistolik naik sebesar 5 poin dan tekanan diastolik naik 3 poin, ini berdasarkan penelitian," jelas Fendy Susanto dari Nutrifood Research Centre, Program Development and Scientific Support, dalam acara Media Sharing 'Garam dan Hipertensi' di Penang Bistro Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (23/2/2011).
Ferdy menjelaskan, kandungan garam yang tinggi dalam tubuh dapat mengganggu kerja ginjal. Garam harus dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal, tetapi karena natrium sifatnya mengikat banyak air, maka makin tinggi garam membuat volume darah meningkat.
"Volume darah semakin tinggi sedangkan lebar pembuluh darah tetap, maka alirannya jadi deras, yang artinya tekanan darah menjadi semakin meningkat. Ini juga dapat meningkatkan risiko hipertensi," jelas Ferdy.
Sebenarnya tidak hanya garam, lanjut Ferdy, faktor risiko hipertensi juga dipengaruhi beberapa hal, yaitu usia, riwayat keluarga penderita hipertensi, berat badan berlebih, gaya hidup kurang aktif, merokok, stres dan minum alkohol.
"Tapi dengan mengurangi konsumsi garam orang sudah bisa mengurangi risiko terkena hipertensi," lanjut Ferdy.
Hipertensi hanya awal, lanjut Ferdy, karena dibelakangnya telah menunggu berbagai penyakit serius, antara lain serangan jantung dan gagak jantung, stroke, gagal ginjal dan penyakit mata.
Berikut beberapa cara untuk mengurangi konsumsi garam:
- Konsumsi lebih banyak produk segar dan kurangi makanan olahan
- Batasi penggunaan garam pada makanan Anda dengan cara menggantinya dengan rempah-rempah tertentu yang dapat memperkaya rasa atau gunakan bumbu pengganti garam.
- Pilih produk makanan yang rendah garam
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur
- Bila harus makan produk olahan, cerdaslah dalam membaca label. (Sumber : detikhealth)
0 komentar:
Posting Komentar